Bagi siswa SMA/MA/SMK kelas XII selesai menjalani Ujian Nasional (UN) berarti beban sudah reda. Hanya saja berharap-harap cemas saat menunggu pengumuman kelulusan. Namun bagi yang melanjudkan studi ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN), mereka masih punya tantangan satu lagi yakni mengikuti seleksi masuk PTN. Mereka harus bersaing dengan ribuan peserta lain untuk memperebutkan kursi di PTN yang sangat terbatas.
Siswa-siswi harus mempersiapkan diri untuk berkompetisi memperebutkan kursi jurusan yang mereka inginkan. Mulai dari bimbingan belajar, bimbingan dalam strategi memilih jurusan, sampai dengan usaha spiritual yaitu berdoa. Bagi mereka yang mempunyai nilai akademis di bangku sekolah baik dari kelas X, maka jalan untuk masuk ke PTN dengan jurusan yang diinginkan tanpa harus melalui tes, namun dengan jalur undangan. Selain itu jalur-jalur lain juga masih bisa ditempuh untuk bisa berkuliah di PTN.
Sumber yang saya dapat dari VIVAnews, pada seleksi mahasiswa baru tahun 2013, terdapat tiga sistem seleksi untuk bisa masuk ke perguruan tinggi negeri. Antara lain, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), serta Ujian Mandiri. Ada perbedaan cara masuk PTN tahun 2013 ini bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Bedanya, ujian tertulis tahun sebelumnyabernama SNMPTN jalur tulis, tahun 2013 bernama SBMTN. SNMPTN adalah cara menyeleksi calon mahasiswa dengan jalur undangan berdasarkan prestasi yang bersangkutan selama di SMA berdasarkan nilai rapor dari kelas X. Calon mahasiswa dari jalur undangan tidak dipungut biaya, karena biaya ditanggung oleh pemerintah. SBMPTN pada dasarnya adalah tes tertulis juga karena masih satu panitia dengan SMNPTN. Sedangkan untuk Ujian Mandiri diatur oleh masing-masing perguruan tinggi.
Selain ada perubahan cara masuknya, ternyata pengambilan program studi oleh calon mahasiswa pada tahun 2013 juga ada perubahan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perubahan tersebut pada penamaan program studi. Jika pada tahun sebelumnya ada program studi IPA, IPS dan IPC, maka dalam SBMPTN tahun 2013 terdapat pilhan Saintek (sains dan teknologi), Soshum (sosial dan humaniora) dan Campuran.
Biaya mendaftar untuk masing-masing program studi juga berubah mengalami kenaikan. Biaya tahun sebelumnya untuk IPA dan IPS adalah Rp 150 ribu dengan dua pilihan, serta Rp 175 ribu untuk IPC dengan tiga pilihan.
Untuk tahun 2013 semua naik Rp 25 ribu. Saintek atau Soshum menjadi Rp 175 ribu, sedangkan campuran menjadi Rp 200 ribu. Untuk tahun sebelumnya jika memilih IPA atau IPS hanya boleh dua program studi, sekarang Saintek atau Soshum boleh tiga program studi. Selain itu, biaya tambahan juga akan dikenakan kepada peserta ujian SBMPTN yang diharuskan untuk mengikuti ujian keterampilan. Biaya tambahan tersebut sebesar Rp 150 ribu per satu mata ujian.
Pendaftaran SBMPTN secara online. Pendaftaran SBMPTN dimulai dari tanggal 13 Mei 2013 diwebsite resmi ditutup tanggal 7 Juni 2013 pukul 22.00 WIB. Pelaksanaan ujian tertulis sendiri akan berlangsung pada 18-19 Juni 2013 dan untuk ujian keterampilannya pada tanggal 20 dan/atau 21 Juni 2013.
Selain ketiga cara pendaftaran di atas, masih ada lagi cara pendaftaran masuk PTN. Yaitu melalui program Bidikmisi. Calon mahasiswa yang berhak mengikuti program Bidikmisi adalah siswa yang memiliki nilai akademis di sekolah bagus namun kurang mampu dalam ekonomi.
Sumber dari laman laman resmi SBMPTN 2013 menyebutkan bahwa calon peserta program Bidikmisi terlebih dahulu harus mempelajari prosedur pendaftaran dan mendaftar ke lamanhttp://bidikmisi.dikti.go.id. Calon peserta program Bidikmisi yang tidak mendaftar SNMPTN dan dinyatakan memenuhi persyaratan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, akan memperoleh KAP dan PIN untuk mendaftar SBMPTN melalui lamanhttp://ujian.sbmptn.or.id, tanpa harus membayar biaya ujian.
Calon peserta program Bidikmisi yang mendaftar SNMPTN dan dinyatakan tidak lulus, boleh mendaftar SBMPTN tanpa harus membayar biaya seleksi dengan menggunakan KAP dan PIN SBMPTN yang harus diperoleh melalui Bidikmisi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Calon peserta program Bidikmisi yang mendaftar SNMPTN dan dinyatakan lulus, boleh mendaftar SBMPTN tetapi harus membayar biaya seleksi dengan menggunakan KAP SBMPTN yang harus diperoleh melalui Bidikmisi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar